Kamis, 03 Maret 2016

* Delapan Hari Menjelajah Negeri Ginseng (Bagian-6)

PULAU NAMI 
Merengkuh Romantisme Winter Sonata 

WINTER Sonata begitu fenomenal. Drama Korea yang diproduksi KBS, Maret 2002 ini, menjadi penanda dimulainya gelombang Korea di Jepang dan Seluruh Asia. Tak hanya alur cerita yang membius penonton, panorama lokasi syuting saat summer dan winter, juga sangat menakjubkan.

Satu di antara lokasi syuting itu adalah Nami Island. Sebuah pulau kecil di area Bendungan Cheongpyeong, Chuncheon-si, Gangwon-do, Korsel. Pulau mungil berdiameter 6 kilometer dengan luas 430 ribu meter persegi ini, berbentuk setengah lingkaran, seperti mangkuk.

Pulau ini adalah milik keluarga Jendral Nami. Itu kenapa kemudian disebut juga Namimara Republic. Layaknya sebuah negara, Namimara Republik, punya bank sendiri. Pada pintu masuk juga turis asing harus membuat visa.

"Pulau Nami menjadi lokasi favorit bagi anak-anak muda Korea untuk menghabiskan akhir pekan. Biasanya mereka pacaran, membawa pasangan masing-masing. Sebab, mereka bosan di dalam kota," kata Tour Guide Asia Wolr Tour, Ken, kepada Tribun, Senin (9/9).

Perjalanan dari Seoul ke Pulau Nami ditempuh dengan bus selama 1,5 jam. Rombongan Fam Trip Garuda Indonesia, tiba Senin siang di Dermaga Gapyeong. Cuaca cukup hangat. Hanya dalam tempo dua pekan berikutnya, seluruh Nami Island akan tertutup salju.

Dari dermaga, wisatawan harus naik Feri selama 10 menit, menyusuri Sungai Han, sebelum tiba di steigher Nami Island. Feri ini dipasangi bendera dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Di steigher, wisatawan lain yang sudah selesai mengelilingi Nami Island, antre bersiap pulang.

Tiba di gapura, telinga wisatawan langsung disuguhi musik intrumental, theme song Winter Sonata, My Memory, milik Ryu. Lagu ini, terdengar di tiap sudut Nami Island. Baru melangkah sepuluh meter, wisatawan sudah sampai di lokasi saat Bae Yong-jun dan Choi Ji-woo, berpegangan tangan, berpelukan, hingga
bermain sepeda.

Berjalan lurus ada Jl Metasequoiq, Jl Ginko, dan ke kanan ada Jl Sakura. Pada musim Semi, Nami Island, didominasi pohon dengan dedaunan berwarna hijau. Musim Semi yang mempesona ini akan menghiasi Jl Sakura dengan sisa sedikit salju dan sinar matahari.

Di musim panas, pohon dan dedaunan di sekitar Jl Metasequoiq akan berwarna merah kekuningan. Daun-daun ini akan gugur pada musim gugur. Jl Ginko yang dapat dinikmati sepanjang musim gugur, merupakan momen yang juga direkam di drama Winter Sonata.

Puncak keindahan Nami Island ada saat musim dingin. Pepohonan akan didominasi warna putih dari salju yang menambah atmosfir romantis. Lokasi-lokasi ini menjadi sudut paling banyak dimanfaatkan untuk berfoto.

Di Jl Metasequoiq wisatawan disambut ucapan salam dari berbagai negara. Satu di antaranya, Selamat Datang, dari Indonesia. Di jalan ini juga untuk pertama kalinya dalam empat hari di Korsel, bisa dijumpai musala untuk salat.

Hanya beberapa meter dari musala ada patung perunggu Bae Young Joon dan aktris Choi Ji Woo.
"Kami penasaran dengan Nami Island karena Winter Sonata. Karena itulah, sejak tahun lalu, kami merencanakan perjalanan ini. Alhamdulilah, kami ada di Nami Island sekarang," kata Nurul Ain (27), kepada Tribun.

Wisatawan asal Kuala Lumpur, Malaysia ini, datang bersama tiga teman karibnya yang lain. Mereka adalah Nur Alwani (27), Zurina (27), dan Azrin (27). Mereka adalah mahasiswi Mara Technology University, Malaysia. "Pulaunya indah. Habis ini langsung mau sharing foto. Upload facebook, twitter, dan Instagram," imbuh Zurina.

Nurul Ain dan Zurina kemudian balik bertanya, Tribun sudah kemana saja selama di Korsel. Saat menjawab baru saja dari Pulau Jeju, tak hanya Ain dan Zurina yang histeris. Nur Alwani dan Azrin juga. "Jeju is the best. Mauuu..." ujar Azrin.

Mereka mengaku memang tidak sampai ke Jeju. Sebab, Rabu (11/9), mereka sudah kembali lagi ke Kuala Lumpur dengan pesawat Air Asia. Panorama dan romantisme Nami Island, dimanfaatkan rombongan Fam Trip Indonesia Pontianak untuk foto-foto.

Seperti yang dilakukan Pemilik Insan Tour dan Travel (ITT), Sri Rezeki Zulfika. Berkali-kali berfoto di Jl Metasequoiq dengan berbagai pose. Hal yang sama juga dilakukan Angga dari Garuda Indonesia dan Rico Rickiyanto Gou dari Berjaya Tour. Keduanya silih berganti mengambil gambar.

Menjelang matahari terbenam, rombongan meninggalkan Nami Island. Namun, tidak bagi wisatawan lain. Mereka memilih bertahan, bahkan wisatawan lainnya terus berdatangan kendati langit sudah gelap.
Dari Nami Island, Ken, Guide Asia Wolrd Tour, membawa rombongan ke melanjutkan perjalanan. Kali ini menuju lokasi penginapan, sebuah resort golf mewah ternama, Seorak Waterpia Hanwa Resort, di Jl Misiyeong, Seorak.

Namun, perjalanan menggunakan bus kali ini, begitu terasa berbeda. Sepanjang perjalanan ke Hanwa Resort, para peserta fam trip, larut dalam keceriaan dan kegembiraan. Dimotori Pimpinan Ateng Tour, Alex "Ateng" Toersanto, peserta silih berganti karaoke.

Tembang-tembang lawas seperti Sepanjang Jalan Kenangan, Tak Kusangka, Terlambat Sudah, dan Selayang Pandang, mengalun memecah kesunyian malam di pegunungan Seorak. Setelah
bermalam di Hanwa Resort, rombongan akan ke Gunung Seorak, di Taman Nasional Gunung Seorak, pada pagi harinya. (hasyim ashari/bersambung)

Tidak ada komentar: