Minggu, 10 Januari 2010

Cino Putar Video De Leon


* Jelang Perebutan Juara Dunia WBA

PONTIANAK, TRIBUN - Petinju kebanggan Kalbar, Daud "Cino" Yordan, optimistis mengalahkan mantan juara dunia kelas bantam super versi WBO asal Meksiko, Daniel Ponce De Leon.

Keduanya akan berlaga dalam pertarungan 12 ronde memperebutkan gelar juara dunia interim kelas bulu versi WBA di Mandalay Bay Resort, Nevada, Amerika Serikat, 30 Januari.

"Saya tidak menjanjikan KO. Tapi, kalau ada kesempatan, saya pasti melayangkan pukulan mematikan," kata Cino kepada Tribun, Minggu (3/1). Saat dihubungi melalui telepon, ia mengaku masih berada di Kabupaten Kayong Utara.

Optimisme Cino yang belum terkalahkan dalam 25 kali naik ring itu, bukan tanpa alasan. Cino mengungkapkan De Leon hanya menang reputasi karena pernah juara dunia. Namun, juara dunia yang diraihnya itu pun terkesan dipaksakan.

Soal skill, De Leon masih berada di bawah dua lawan yang pernah dihadapi Cino, Jose Antonio Meza (Meksiko) dan Robert Guerero (Amerika Serikat).

Cino yang menyandang titel Juara Tinju WBO Asia Pasifik Indonesia, menang angka mayoritas dari Antonio Mezza yang memegang gelar juara WBO wilayah Amerika Utara.
Pertarungan non-gelar 10 ronde yang digelar di Las Vegas, 13 September 2008, itu berakhir dengan skor 78-74, 78-74, dan 76-76.

Sementara melawan Robert Guerero, 8 Maret 2009, di The Tank Hall San Jose, California, pertandingan berakhir no contest karena terjadi benturan kepala (head butt). Ambisi Cino merebut gelar North American Boxing Organization (NABO) pun harus dilepas.

"Mengantisipasi benturan terulang, saya akan terapkan kick 'n run. Strategi ini juga untuk menghindari De Leon yang sangat senang bertarung jarak dekat dan terbuka," kata Cino.

Petinju kelahiran Simpang Hulu, 10 Juli 1987, itu menjelaskan, karakter petinju Meksiko adalah tahan pukul, bertarung jarak dekat, dan pantang menyerah.

"Untuk menghadapi petinju berkarakter demikian, saya akui masih kesulitan. Tapi, saya sudah belajar bagaimana mengatasinya," ujarnya.

Untuk menutup kekurangannya itu, Cino mengaku latihan di Kayong Utara diarahkan untuk membentuk fisik dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Di antaranya dengan berlari setiap hari antara 30-40 menit, hall back, pukul sansak, hingga bertarung puluhan ronde. "Tidak ada persiapan yang terlalu khusus. Biasa saja," tegasnya.

Mengetahui kemampuan De Leon menjadi keharusan. Untuk itu, Cino sudah sudah menyaksikan berulang-ulang empat video pertarungan De Leon. Hasilnya, ia mengaku tidak kaget dengan apa yang ditunjukkan lawannya tersebut.

"De Leon punya kelamahan. Dia tidak pintar mengantisipasi counter attack atau pukulan balasan. Sementara untuk counter attack, saya sangat ahli. Ini yang akan saya kembangkan," papar Cino yang dijuluki Raja KO ini.

Namun, meski sudah mengetahui kekuatan dan kelemahan De Leon, Cino menilai kalau setiap menghadapai lawan tetap dibutuhkan kesabaran, kerja keras, dan doa.

Karena itulah, ia mengharapkan doa dari masyarakat Kalbar agar ia bisa memberikan yang terbaik. "Doakan juga semoga jadwal pertandingannya tidak berubah. Ini belum fix 100 persen. Biasalah, dalam dunia tinju semua bisa berubah. Bersiap boleh, pasti belum tentu," ujarnya.

Ia mengaku baru menerima jadwal awal, belum ada konfirmasi terakhir dari Golden Boy Promotion. Tapi, kemungkinan besar dalam pekan ini. Termasuk soal dokumen pertandingan, visa, dan lain sebagainya. "Kalau sudah mengantongi jadwal awal, biasanya jadi," katanya.

Disinggung soal target berikutnya jika memenangi pertarungan melawan De Leon, Cino menegaskan ada satu orang yang sangat ingin ia hadapi.

"Ada satu nama. Tapi, off the record dulu yach," tegasnya. Dimintai bocoran soal petinju itu dari negara dan di kelas apa, Chino hanya berseloroh. "Ada aja." (hsm)