Kamis, 03 Maret 2016

* Delapan Hari Menjelajah Negeri Ginseng (Bagian-9)

KIMCI - Rombongan Pontianak belajar membuat Kimci
Mencicipi 
Citarasa 
Para Kaisar

FAM Trip Garuda Indonesia Pontianak selama delapan hari di Korsel ditutup dinner di Sejong Center, tepat di depan Alun Alun Kota Seoul, Kamis (12/9).

Menunya adalah hanjeongsik, citarasa bangsawan yang diwariskan kepada masyarakat umum setelah kejatuhan Dinasti Joseon pada awal abad ke-20.

Menu para kaisar ini, makin digemari setelah meledaknya popularitas drama epik, Daejanggeum.
Makanan tradisional dari istana, yang dahulu hanya dinikmati keluarga kerajaan Dinasti Joseon ini, memerlukan waktu berjam-jam untuk membuatnya.

Makanan istana harus memiliki harmonisasi yang memperlihatkan kontras dari karakter panas dan dingin, pedas dan tawar, keras dan lembut, padat dan cair, serta keseimbangan warna. hanjeongsik harganya bisa mencapai 265 dolar AS per orang!

Satu di antara menu yang disajikan adalah sup aneka sayuran, jamur, dan tahu yang disebut Gwen Jang jjigae. Dinner dimanfaatkan untuk malam ramah tamah, antara peserta fam trip dengan Garuda Indonesia, dan Asia World Tour.

Momen tersebut juga dimanfaatkan Garuda Indonesia Pontianak untuk menyerahkan penghargaan kepada agen dan sub agen. Untuk kategori Best Sales GATF Achievement 2013, Best One diraih Berjaya Tour, Best Two diraih PT Ateng Tour, dan Best Three diraih PT Anugerah Madya Travelindo.

Kategori Best Sales Agent Performance 2012 diraih PT Aria Wisata Jaya (Best One), PT Putra Tourindo Mandiri (Best Two), dan PT Ateng Tour (Best Three). Sementara untuk kategori Best Sales Sub Agent Performance 2012 diraih PT Berjaya Tour (Best One), PT CK Tour & Travel (Best Two), dan PT Bahana Putra (Best Three).

"Terimakasih teman-teman travel. Fam Trip ini adalah apresiasi bussines parthner Garuda Indonesia Pontianak yang punya konstribusi luar biasa. Pada GA Travell Fair 29 Juli-1 Juni lalu, support teman-teman sangat besar. Hanya dalam tiga hari, transaksi mencapai Rp 7,6 miliar. Sebanyak 12 persen di antaranya terjual ke Korea," kata General Manajer Garuda Indonesia Pontianak, Donald Jerry, disambut tepuk tangan meriah.

Itu juga mengapa Garuda Indonesia akhirnya memilih Korea untuk fam trip tahun ini. "Atas nama manajemen Garuda Indonesia, thanks a lot buat teman-teman yang banyak support. Thanks buat tim supporting Asia World Tour in Korea," ujar Jerry.

GM Garuda Indonesia Korea, Dewa Rai, mengaku bangga dengan pencapaian target Garuda Indonesia pada semester pertama. "Saya berharap, untuk sisa tahun ini, konstribusinya lebih besar lagi," kata Dewa.

Pemilik CK Tour & Travel, Suryanto Gunawan, menjelaskan minta masyarakat Kalbar yang ke Korea Selatan (Korsel) cukup tinggi. "Per tahun rata-rata 300 orang. Pada musim semi hingga dingin sekitar 100 orang. Pada musim ini, kunjungan meningkat karena mereka ingin menyaksikan bunga sakura. Berbeda dengan musim panas, yang hanya sekadar liburan," kata Suryanto Gunawan.

Lelaki yang biasa disapa Suryo ini mengaku sudah delapan tahun melayani perjalanan ke Korsel. Awalnya belum ada paket Pulau Jejo. Paling hanya tiba di kota-kota lain seperti Seoul dan Daegoo.

"Paket paling mahal adalah ke ski resort saat musim salju karena bisa bermain ski juga. Untuk paket promi 1.200 Dolar AS untuk winter 1.700 Dolar AS. Orang berminat ke Korea karena faktor film dan drama Korea seperti Winter Sonata, K-Pop, dan Gangnam Style. Sebelumnya, warga Pontianak lebih berminat ke Cina," papar Suryo.

Pemilik Aria Tour, Irwan Tanjaya Tan, mengucap syukur atas pencapaiannya meraih Best One Best Sales Agent Performance 2012. "Tahun depan kita akan fam tri ke negara lain. Kita akan terus promosikan Garuda Indonesia," imbuhnya.

Ketua DPD Asita Kalbar, Hefni Ahmad Said, mengajak seluruh peserta fam trip untuk memberikan masukan ke pemerintah daerah tentang pengelolaan pariwisata begitu pulang ke Pontianak. "Pelaku sektor kepariwisataan dituntut kerjasama saling menguntungkan. Saya berharap, Asia Wolrd Tour juga membawa wisatawan ke Indonesia. Khususnya ke Kalbar," kata Hefni.

Managing Director Asia Wolrd Tour, Li Guang Xun, juga sangat berterimakasih kepada Garuda Indonesia, khususnya Garuda Indonesia Pontianak yang sudah memilih Korsel untuk fam trip tahun ini. "Terimakasih Garuda. Saya dua kali ke Indonesia. Saya cinta Indonesia. Kita memang jauh, tetapi kita satu keluarga. Kita akan terus bekerjasama dan berharap banyak tamu yang akan datang ke Korea," ujar Li.

Perwakilan Asia World Tour di Indonesia, Rico Rickiyanto Gou, mengucap syukur karena selama perjalanan tidak menemui kendala berarti. "Terimakasih kepada semua teman-teman. Jika ada pelayanan yang kurang berkenan selama perjalanan ini, kami mohon maaf dan akan kami jadikan bahan evaluasi untuk lebih baik lagi," ujar Rico yang juga Managing Director Berjaya Tour.

Usai dinner, rombongan kembali ke Hotel Lexington untuk beristirahat. Alun Alun Seoul basah diguyur hujan. Sepanjang hari hingga malam, Alun Alun Seoul, tidak pernah sepi. Bahkan sekitar pukul 19.00, tepat di samping pintu masuk Sejong Centre, ada pentas musik dengan puluhan audiens.

Pada siang hari, Alun Alun Seoul, menjadi lokasi ideal untuk polisi-polisi Korsel menggelar latihan. Sementara pada sisi lainnya, menjadi lokasi untuk berunjukrasa, syuting, dan berjualan. Alun Alun Seoul terpadu dengan museum, Istana Gyeongbok, Rumah Dinas Presiden Korsel, dan Gedung Parlemen.

Di sekitarnya berdiri kokoh gedung-gedung pencakar langit seperti Seoul Finance Center, The Palza, Lotte Castle, Post Tower, City Hall, Bank Of South Korea, dan The Westin Chosun. Dua hari terakhir di Seoul, rombongan fam trip diajak keliling Kota Seoul.

Terutama untuk keperluan membeli oleh-oleh. Di antaranya ke Korean Health Food Shop, Korean Cosmetic Shop, naik ke Seoul Tower, Duty Free Shop di Hanwa, dan pasar Dongdaemun. Puas berbelanja, rombongan diajak menyusuri Sungai Han pada malam hari dengan menggunakan kapal Cruise.

"Kita berharap pemerintah kita belajar dari negara lain mengelola pariwisata. Kita infrastruktur sangat kurang. Publikasi juga. Sudah begitu, masyarakat kita kurang wellcome terhadap orang asing. Padahal, pariwisata memiliki efek domino luar biasa," kata Pemilik Insan Tour & Travel, Sri Rezeki Zulfika. (hasyim ashari/selesai)

Tidak ada komentar: