Selasa, 15 Maret 2016

Honda 90Z, Yamaha XS650, hingga Norton

Derby di atas Triumph koleksinya
* Derby Romero Koleksi 15 Motor

DERBY Romero, artis ini kini sudah remaja. Aktivitas dan hobinya pun sangat laki-laki sekali. Doi punya hobi seperti ayah yang hobi didunia otomotif roda dua dan empat. Pemilik nama asli Martua Rumero Derby Nainggolan ini mengaku sudah sejak kecil suka dengan dunia otomotif.

Semua lantaran sang ayah pehobi motor dan mobil tua. Hobi sang ayah mengalir di kehidupan artis yang pernah membintangi film anak-anak Petualangan Sherina. Selain berkarier di dunia acting, doi sekarang juga terjun di dunia modifikasi motor dengan membuka rumah modifikasi  berlebel Flash Rabit Custom.



Sementara ini bengkelnya masih bersifat home garage. Modifikasi yang digarap Flash Rabit Custom rata-rata mengarah ke desain motor-motor jadul yang classic dan vintage. Nggak heran kalau melongok ke garasi rumahnya, sampean pasti menemukan jejeran koleksi motor dengan desain klasik.

Artis kelahiran tahun 1990 ini memiliki sederet koleksi motor yang rata-rata sudah dikustom hasil racikannya sendiri. Mulai Yamaha XS650, Honda CM400, CL350, S90 sampai BMW R25 sespan orisinal.

Nggak ketinggalan motor-motor asal Inggris pun ikut memadati garasi rumahnya macam Norton dan Triumph. Totalnya ada sekitar 15 unit.

"Kalau lagi pengen yang modern-an, gua pake Triumph. Kalau lagi mau klasik-an pake Norton dan kalau lagi pengen yang Jepang-an pake XS atau CL," ujar cowok yang ingin punya Motor Harley Davidson Panhead ini.

Derby akan membuka rumah modifikasinya di bilangan Cempaka Putih. Rumah modifikasi itu juga akan jadi tempat nongkrongnya para bikers karena dilengkapi dengan café. "Rencananya buka sampai malam hari, karena ada cafe juga di bengkel ini. Tunjuannya untuk membuat nyaman pelanggan serta bikers yang mau kongkow di Flash Rabit Garage," ujarnya.

Asyik Main Inggrisan

Sejak 4-5 tahun terakhir, mantan penyanyi cilik, Derby Romero sudah hobi dengan namanya sepeda motor, bradsis. Model yang paling doi suka adalah jenis Cafe Racer. Ini terlihat dari beberapa koleksi motor pertamanya, Honda CL360 dan CB750.

Tapi untuk saat ini Derby lebih asyik bermain dengan motor-motor Inggris. Makin ke sini, karena hobi, pelantun lagu Gelora Asmara ini juga punya bengkel custom sendiri, bradsis. Namanya Flash Rabbit Custom Garage yang bermarkas di Pulomas, Jakarta Timur.

Bengkel Custom doi pun udah banyak garap motor untuk dijadikan model cafe racer, dan juga sekaligus menjadi tempat nonggkrong teman-temannya sesama pencinta cafe racer. Untuk koleksi motornya pun, sampai enggak hafal udah berapa banyak, bradsis.

Mulai dari motor Jepang sampai motor Inggris. Tapi saat ini lebih condong ke motor Inggris dengan besutan yang sekarang; Triumph Bonneville T100. Selama menggunakan Triumph Bonneville T100, Derby juga ikutan gabung dengan para pengguna Triumph lainnya di bengkel spesialis Triumph, yaitu Troupe.

Rencananya juga bulan Oktober Derby beserta Troupe bakal riding ke Yogya, dan Desember mau ke Medan. Trus ente ikut bro? "Biasanya temen-temen sering riding sampai luar kota, kebetulan karena gue sibuk syuting, jadi bisanya paling jauh adalah keliling muterin kota Jakarta. Hehehe. Tapi untuk yang ke Medan rencananya gue pengen ikut," ujar Derby.

Sentuhan Klasik Honda CM400

Motor lain yang disentuh Derby adalah Honda CM400. Sebagai seorang yang tidak asing dengan dunia seni, Derby mencoba menggabungkan beberapa rasa aliran modifikasi klasik pada Honda CM400-nya.

Tidak tanggung-tanggung, setidaknya ada tiga aliran klasik berbeda yang ia coba tampilkan, antara lain; Cafe racer, Bobber, dan Brat tracker/style. Mengusung motor dasar Honda kawakan, Flash Rabbit sebagai bengkel yang dipercayakan untuk menggarapnya langsung ambil alih semua proses pengerjaan.

Sesuai dengan permintaannya, sang bengkel pun mengiyakan penggabungan ketiga aliran modifikasi tersebut. Proses awalnya mengacu pada sektor mesin, dengan beberapa perombakan dan peremajaan part 'dalaman' hingga sektor penggunaan karburator Keihin PE28 untuk memasok sistem pembakaran. Setelah urusan mesin rampung, giliran beralih ke sektor bodywork.

Tantangannya adalah bagaimana cara memadukan ketiga aliran modifikasi yang berbeda ini dalam satu buah motor. Pengerjaan detail pertama mengarah ke desain tangki custom berbahan plat besi lengkap dengan 'coakan' paha/lutut (curve) khas motor Cafe racer.

Langkah selanjutnya menyasar pada desain jok yang kental aroma Bobber. Untuk memasang jok ini paling tidak pemotongan dan pembuat ulang dudukan harus dilakukan Flash Rabbit. Kemudian memadukannya dengan desain spakbor belakang yang segaris.

Untuk menambah kesan klasik, aksesoris berbahan kulit warna coklat ditempelkan untuk membuat aksen grafis yang membujur mulai dari tangki hingga spakbor belakang, warna senada (coklat) pun dipilihnya untuk membalut jok uniknya.

Selanjutnya, mulai dari handlebar (stang setir), footstep/footpeg, hingga sistem knalpotnya dibuat secara manual alias handmade. Untuk mempermanis tampilan pipa knalpot, pembungkus khusus dibalutkan secara keseluruhan kecuali silincernya.

Cara ini kerap kali dilakukan para modifikator dunia untuk menguatkan karakter klasik. Untuk sektor headlamp dan stoplamp, Flash Rabbit menggunakan part custom dengan ukuran medium untuk menysuaikan dengan desain bodywork secara keseluruhan. Handgrip dan warna yang dipilihnya mengacu pada warna kapal tempur khas Indonesia (abu-abu).

Doyan Honda 90Z 1973

Bagi Derby Romero mengolah motor custom itu enggak harus andalkan mesin besar, dengan bahan motor kecilpun bisa diandalkan untuk aktualisasi diri. Seperti salah satu motor koleksinya Honda 90Z  yang tampilannya sudah digarap bergaya cafe racer.

Serunya, proses pengerjaan Honda 90Z bergaya cafe racer ini langsung dibawah kontrol Derby yang juga pemilik bengkel custom Flash Rabit. "Honda 90Z ini salah satu proyek awal bengel yang gue dirikan beberapa tahun lalu," ujar artis sinetron yang buka bengkelnya terletak Jl. Tanah Mas, Pulo Mas, Jakarta Timur.

Untuk ubahan bergaya cafe racer tampilan Honda 90Z ini masih banyak andalkan part orisinilnya. Mulai dari tangki, lengan ayun dan rangka utamanya masih bawaan motor yang sengaja dipertahankan biar cirinya motor berlogo sayap mengepak ini enggak hilang.

Sisanya tingal mengolah bagian belakang yang dibuat model buntut tawon susuai dengan detail cafe racer. Bodi belakang ini dibuat baru dari pelat besi dengan ketebalan 0,8mm enggak lupa Derby juga meyematkan stop lamp minimalis pada areal bodi buritan ini.

Untuk areal depan head lamp 90Z tetap dipasang cuma biar aroma racingnya makin tegas dibuatkan kedok lampu yang diolah dari plat besi. Kesan motor balap jadul makin terasa setelah melepas bagian spatbor depan dan belakangya. "Cuma sok depan aja yang gue ganti pakai copotan HondaTiger biar lebih nyaman saat diajak jalan," urainya yang andalkan knalpot custom model scrambler.

Kedua rodanya langsung dibalut dibalut ban produk Zeneos ZN 91 dengan model kembangan racing cocok dengan tongkrongan cafe racer. Buat roda depan dipasang ukuran 100/80-17 sedangkan belakang 120/70-17, keduanya dikawinkan ke pelek jari-jari standar copotan motor Honda.

SUMBER:
*http://www.gilamotor.com/2014/08/derby-romero-punya-15-koleksi-motor/
*http://www.motorexpertz.com/read/2014/08/21/5655/Derby-Romero-Lagi-Asyik-Main-Motor-I nggris#.VugRL9Kqqko
* http://gastankmagazine.com/honda-z90-1977-derby-romero-juga-doyan-motor-kecil/

Tidak ada komentar: