Kamis, 03 Maret 2016

* Delapan Hari Menjelajah Negeri Ginseng (Bagian-8)

Nanta Show
Pertunjukan Spektakuler Nanta Show

Selama empat malam, rombongan Fam Trip Garuda Indonesia menginap di Lexington Hotel, di
Yeouido, Seoul.

Hotel bintang empat bernuansa klasik Amerika ini sangat terkenal. Restoran Steaknya, Newyork Newyork, menjadi lokasi syuting lebih dari 200 drama Korea.

Yeouido adalah kawasan paling berdenyut di Korsel. Ia menjadi pusat bisnis dan ekonomi, kebudayaan, hingga media massa. Tepat di seberang jalan di depan Hotel Lexington, berdiri megah Gereja Full Gospel Yeouido.

Sebelum melepas lelah di Lexington, pasca menempuh perjalanan tiga jam dari Taman Nasional Gunung Seorak, rombongan disuguhi tontotan sangat menghibur, Nanta Show atau Pertunjukan Nanta, di Nanta Teater, Selasa (10/9), pukul 19.22 waktu setempat.

Nanta Teater diapit gedung-gedung bertingkat seperti Golden Brigde dan Siemen. Nanta Show ada di Lantai II, sementara di lantai dasar, bisa dijumpai Dunkin Donnuts dan Starbucks. Ada dua gedung teater yang menampilkan Nanta Show.

Tribun yang duduk di kursi C6, awalnya skeptis tentang seni performa non verbal ini. Namun, setelah menontonnya, harus mengakui bahwa Nanta Show adalah pertunjukan paling pantas yang harus disaksikan di Korea! Jika ada kata yang tepat untuk merepresentasikannya, kata itu adalah wah, ngakak, keren, dan spektakuler.

Pertunjukan ini menggabungkan komedi, atraksi akrobatik, trik sulap, pantomim, dan partisipasi penonton. Cerita Nanta Show dimulai dengan teks interaktif dalam berbagai bahasa, satu di antaranya Bahasa Inggris, pada layar lebar yang menutup panggung pertunjukkan.

Di antaranya meminta audiens memperkenalkan diri kepada penonton lainnya yang duduk di sebelah kiri.
Lalu audiens diminta juga memperkenalkan diri kepada orang yang duduk di sebelah kanannya. Selanjutnya, instruksi bertepuk tangan, berteriak khusus laki-laki, khusus perempuan, hingga sinopsis tentang Nanta Show.

Nanta Show dibuka dengan kehadiran tiga orang koki, dua laki-laki dan satu perempuan. Koki laki-laki berperan sebagai Head Chef dan Sexy Guy, sementara yang wanita berjuluk Hot Sauce. Dua aktor lainnya adalah Manager Restoran, dan seorang keponakan manajer yang dijuluki Nephew.

Mereka adalah koki di Mr Song Restaurant. Head Chef, Sexy Guy, dan Hot Sauce, mengawali show dengan mencuci aneka sayuran. Siapa yang menyangka, suara gemericik air, sumpit nikel yang beradu, dan suara mangkuk yang dipukul, melahirkan bunyi-bunyian penuh irama.

Di sinilah awal mula perkusi. Menyadari aktivitas memasak di dapur begitu menghibur, Head Chef, Sexy Guy, dan Hot Sauce, mencoba perkakas dapur lainnya. Mereka mulai mukul dandang, wajan, galon kosong, pisau, sendok, ember, hingga menggebuk sapu di lantai.

Kombinasi bebunyian itu memunculkan seni pertunjukan perkusi kelas wahid layaknya konser musik. Seluruh panggung menjadi hingar bingar, ditambah tehnik pencahayaan yang spektakuler.  Sedang asyik bermain perkakas dapur, Manajer Restoran, datang dengan gaya parlentenya. Adegan ini menjadi satu di antara sederet adegan komedi Nanta Show.

Mengenakan setelah jas hitam ketat, rambutnya disisir ke belakang sangat sapi. Mirip Alpacino. "Aaaa.." katanya dengan mata genit menggoda, sambil merapikan rambut, dengan sedikit membusungkan dada. Gayanya yang kocak, langsung mengundang tawa.

Kepada Head Chef, Sexy Guy, dan Hot Sauce, ia mengabari bahwa restoran Mr Song mendapat pesananan menu makanan dan kue pernikahan. Semua harus siap dalam 60 menit. Ketiganya pun terbelalak tidak percaya.

Adegan kocak selanjutnya adalah saat mencatat resep. Daftar menu yang diminta sang manajer, membutuhkan kertas sangat panjang agar bisa tercatat seluruhnya. Saat itulah, Nephew, keponakan pemilik restoran, yang tidak tahu menahu tentang memasak, datang.

Berbeda dengan Head Chef dan Sexy Guy yang bertubuh tinggi, atletis, dan macho, Nephew berperawakan pendek dan berwajah jenaka. Manajer menyapanya dengan hangat, karena tahu, Nephew adalah keluarga bosnya. Ia pun mengambil topi Sexy Guy, dan memakaikannya kepada Nephew.

Usai memesan menu, sang Manajer meninggalkan dapur. Sebelum pergi, ia menghadap penonton, bergaya seperti saat ia memasuki panggung sambil berkata, "Aaaa..." Begitu, manajer keluar dapur, Sexy Guy yang tidak terima topinya berpindah ke kepala Nephew, merampasnya kembali.

Berikutnya, konflik antara Nephew dengan Sexy Guy di dapur terus berkepanjangan. Adegan yang bikin penonton tergelak adalah saat mereka berdansa di dapur. Nephew berdansa dengan Head Chef, sementara Sexy Guy berdansa dengan pacarnya, Hot Sauce

Hot Sauce memang sepadan dengan Sexy Guy. Ia berperawakan ramping, semampai, cantik, dengan rambut panjang sebahu. Saat adegan dansa, ketika waktunya merangkul dan berciuman, mereka bertukar pasangan.

Sexy Guy malah mencium Head Chef, sementara Nephew kebagian mencium Hot Sauce. Wajah Nephew sontak berbinar-binar, sementara Sexy Guy meludah jijik. Adegan akrobatik tersaji saat Nephew yang ingin jadi koki, malah disuruh mengumpulkan sampah dari sisa sayuran oleh Head Chef.

Ia sangat cekatan menangkap sisa-sisa kol, wortel, dan timun yang dipotong. Puncaknya, semua penonton menahan nafas, saat Head Chef, melontarkan 20 piring dengan cepat kepada Nephew dari jarak sepuluh meter.

Nephew menangkap tiap empat piring dengan satu tangan, hingga tak satu pun dari 20 piring itu jatuh ke lantai. Usai menaklukkan 20 piring, Nephew keluar dengan aksi akrobatik lainnya. Kali ini, ia memutar bersamaan empat piring di tangan kanan dan empat lainnya di kiri, menggunakan tongkat kecil sepanjang satu meter.

Penonton bertepuk tangan. Namun, tepuk tangan kekaguman itu berganti gelak tawa, karena ternyata piring-piring itu adalah piring kertas yang dilekatkan pada tongkat-tongkat kecil tersebut. Sosok Hot Sauce menjadi pusat perhatian, khususnya audiens laki-laki saat ia menambuh gentong plastik tempat bumbu dapur, dengan dua stik besar.

Ternyata penutup gentong itu berisi air. Saat Hot Sauce menambuhnya sepanjang 10 menit tanpa henti, air itu berpendar membasahi wajahnya yang tirus dan bersih, rambutnya yang terurai, dan tank top hitam ketat yang dikenakannya dengan bagian perut terbuka.

Kualitas dan tata pencahayaan panggung kian memantik sisi erotisnya. Itulah sedikit adegan Nanta Show yang disajikan selama 100 menit. Itu belum termasuk adegan interaktif dengan penonton untuk jadi pasangan pengantin, membuat kue pernikahan, dll.

Sayang, sepanjang pertunjukkan audiens dilarang mengambil foto. Di Seoul, terdapat 4 gedung Teater Nanta, masing-masing di Myeong Dong, Gangbuk Jeong Dong, Hongdea, dan Jeju. Harga tiket mulai dari Rp 350 ribu hingga Rp 500 ribu. Nanta Show telah mengelilingi 41 negara dan 250 kota di seluruh dunia sejak 1997. Termasuk Indonesia. (hasyim ashari/bersambung)

Tidak ada komentar: