Minggu, 27 Juli 2008

My Soul, Bagas


Aku tak tidur saat menantikan kehadirannya. Aku bangga melihatnya berjalan untuk pertama kali. Aku tak percaya ketika bibirnya bergetar memanggilku "Ayah."
Dia sering mengajakku berdiskusi meski belum menjelma lelaki sejati. Dia memberiku begitu banyak inspirasi bahkan ketika dia terlelap sekalipun.

Lahir di Pontianak, 15 Januari 2005. Sebelum lahir, aku sudah menyiapkan nama-nama indah untuknya, Faiz Abdillah dan Gandalf (Si Penyihir putih di Lord of The Ring) Diaulhaq.

Tapi, rupanya nama muncul bersamaan dengan kehadiran pemilknya. Beberapa menit setelah dia lahir sekitar pukul 01.45 WIB, muncul nama baru, Bagas Kusuma Wardhana. Akupun menamainya begitu dan memanggilnya dengan segenap rindu, Bagas!

Cepatlah besar. Rengkuhlah dunia dalam genggaman. Bangunlah dinasti untuk orang-orang yang kau cintai. Jangan lupa berbagi dengan orang lain. Jika ada yang mempercayaimu, peganglah dengan teguh, karena tanpa itu kau bukan apa-apa.Perlakukanlah perempuan seperti bidadari karena memang begitulah mereka.

1 komentar:

ardy mengatakan...

Bagas slalu sayang ayah ya....
ndak lama lagi bagas punya adik
slalu doa in ayah