Minggu, 27 Juli 2008

Motor Antik Pertamaku


Si Villiers saat pertama kali kutemukan. Begitu melihat dan dia kunaiki, jiwa kami langsung bersatu dan mengatakan setuju negluarin doku dari saku...hu hu hu...angkut!!!!

Senang luar biasa. Sulit dilukiskan dengan kata-kata. Awalnya aku hanya iseng saat berjumpa seorang penjaga kios bensin di Jl HM Suwignyo. Saat itu, Kawasaki Binter Mercy 200cc milikku kehabisan bahan bakar. Saat mengisi bensin itulah, si penjaga kios bercerita kalau rekannya punya motor antik dan ingin dijual.

Aku bertanya siapa namanya dan dimana alamatnya. Setelah dilacak, rupanya informasi itu benar. Sebelum tiba di rumah pemilik motor, aku bertanya kepada seorang anak kecil yang ada di sana apakah pernah melihat motor aneh. Bocah lelaki kecil itu kemudian bercerita pernah melihatnya. Katanya knalpotnya lucu dan motornya aneh.

Aku semakin bersemangat minta diantar dimana dia melihat motor tersebut. Aku dituntun masuk ke dalam gang sempit menyusuri pepohonan di sekelilingnya. Di sebuah rumah sederhana yang belum selesai dibangun, mataku terpana. Motor apakah itu? Aku baru pertama ini melihatnya. Bentuknya mirip dengan DKW RT 125.

Setelah kudekati ternyata bukan. Di mesin tertulis Villiers, begitupun ditangkinya yang mungil. Kata pemiliknya, sudah lima tahun motor itu tidak jalan. Semua sparepartnya sulit diperoleh. Pistonnya jebol, jok hancur, velg dan ban 21 incinya juga tidak cantik lagi. Tapi penampilan anggunnya masih terlihat meski kondisinya memprihatinkan.

Setelah negoisasi akhirnya, aku menebus motor tersebut Rp 1,6 juta. Motor butut itu kubawa dengan mobil pickup, ongkos sewanya Rp 50 ribu. Ternyata menurut cerita, motor itu asalnya dari Bandung. Nomor Polisinya D 5588 NP. Mirip dengan tanggal lahir ku, 0016 NoPember.

Tidak ada komentar: