Jumat, 16 November 2012

Rp 25 Juta untuk Mesin Norton

ANTIK, sangar dan bertenaga. Tiga kata ini begitu melekat pada tunggangan para penggila motor antik di Pontianak. Para kolektor ini tak sungkan merogoh kocek untuk kepuasan batin.

Een, mekanik motor tua pemilik Bengkel Chika Motor di Jl Martadinata, adalah satu di antara pemilik motor antik. Een sudah terbiasa dengan aliran modifikasi motor khas untuk motornya. Misalnya chooper, jet style, brat style, bobber dan aliran lainnya.

Bagi Een, di balik tampilan garang motor antik, ternyata tersimpan nilai sejarah yang memukau. Ia rela mengeluarkan uang Rp 25 juta untuk membeli seunit mesin Norton Commando 750 Cc keluaran 1972 asal Inggris. Ia juga merogoh kocek Rp 9 juta untuk gearbox orisinil dari Inggris. 

"Hati saya seperti diciptakan untuk mengagumi motor-motor antik. Saya tak bisa berpaling. Dimensi ekstrimitas dan eksotisme motor antik menyandera imaji saya," ujar Een di bengkelnya. 

Tak tanggung-tanggung, setelah dirinci, Een mengeluarkan uang sekita Rp 60 juta untuk memodifikasi motornya. Een mengatakan, pecinta motor tua senantiasa mempertahankan keaslian mesin yang tergolong tua. Sebab, bagi pecinta sejati motor tua, mesin motor merupakan kunci dari seunit motor. 

"Melihat dan menemukan onderdil motor antik, seketika saya tak berpikir harganya. Ada kesenangan yang tak terdefinisikan," tuturnya. Anggota komunitas motor antik seperti Black Jack, Motor Head dan beberapa komunitas lainnya akrab dengan pria ini. Een juga berhasil memburu mesin motor Birmingham Small Arm (BSA) 350 Cc asal Inggris keluaran 1973 seharga Rp 27 Juta. 

Begitu pula motor Matchless asal Inggris. Albert John Steven (AJS) berkapasitas 350 Cc asal Inggris keluaran tahun 50-an juga bersarang di bengkelnya. "Nyaris tak mungkin menemukan motor BSA, AJS dan Matchless, lantaran pabrikan motor itu sudah lama pailit. 

Namun, berangkat dari cinta akhirnya membawa saya menemukan motor itu," katanya. Kegilaan terhadap Motik juga dirasakan Joko Black Jack (37). Joko berhasil mendapatkan motor Binter Merzy 200 CC 1980-an buatan Japan. 

Motor ini ia modivikasi dengan aliran choppers. Usut punya usut, rupanya ia terinspirasi film yang sempat membumi Renegade. "Walau bukan Harley sungguhan, namun kita bisa desain dengan jenis choppers. Kami di Black Jack berkiblat pada model motor choppers," kata Joko. 

Sejak 2004 hingga sekarang, ia sudah mengoleksi empat unit Motik, diantaranya dua unit Binter Merzy 200 CC 1980, Yamaha XS 400 Cc tahun 1970-an buatan Jepang. Kini, Norton 350 Cc idamannya juga sudah menggelinding di aspal. 

Untuk spare part, ia biasa memesannya di Kuching dan Australia. Biasanya, sistem kanibal juga dilakukan jika tak lagi tersedia spare part asli. Ketua Black Jack Very M (33) juga rela menghabiskan duit puluhan juta untuk memiliki dan mengkoleksi beberapa jenis motor. 

Binter Merzy 200 CC buatan Jepang, Yamaha XS 400 CC buatan Jepang, dan BSA 250 Cc buatan Ingris menjadi motor yang pernah dia miliki. Saat ini, hanya BSA yang masih ia pertahankan. (sumber:Tribun Pontianak)

Tidak ada komentar: