Jumat, 16 November 2012

Empu Motor Antik Bekasi

MANG Jajang. Itulah nama lelaki yang biasa menghidupkan mesin motor tua menjadi layak jalan. Karena keahliannya itulah, ia disejajarkan dengan Empu Gandring. He he he hee...

Jajang mengawali karier pebengkel karena didorong oleh kegemaran terhadap motor antik. Motor pertamanya, pada 1985 adalah BMW R25 keluaran tahun 1955 .

"Pada masa itu, motor antik masih mudah didapat. Namun jadi kendala karena sulit mencari orang yang mengerti seluk beluk mesin motor Eropa. Mungkin waktu itu komunitas-komunitas motor antik belum banyak terbentuk," kata Jajang.  

Kesulitan memaksanya belajar otodidak tentang mesin-mesin eropa. Belakangan ia pun kerap diandalkan para penggemar motor antik di daerah Bekasi ini. Bengkel ini, sambung Jajang, berdiri sejak 1990. Berbeda dengan bengkel sepeda motor tua lainnya. 

Sebab di bengkel ini, mempunyai ciri khas unik, yaitu memperbaiki dan memghidupkan kembali motor tua buatan Eropa-Amerika, walaupun tidak menutup juga untuk motor Jepang lansiran terbaru. Bengkelnya terletak di Jl Pengasinan, Rawalumbu, Kota Bekasi. 

Walaupun bengkelnya terlihat kecil dan sederhana, terpampang harta karun beberapa motor antik. Sebut saja Panonnia 500cc, BSA Golden Flash, Matchless 1954, Triumph 200 Cc, dan motor antik lainnya. Seperti diketahui penggemar motor antik Eropa-Amerika berasal dari berbagai latar belakang profesi. Pada umumnya sudah berusia di atas 30 tahun. 

Bagi mereka kecepatan bukan hal utama. Namun suatu kebanggaan dapat menjaga kelestarian sejarah dan budaya bangsa ini tetap bertahan. Selama menekuni usaha bengkel, yang jadi kendala adalah spare part atau suku cadang. Sebab untuk motor Eropa, adalan orisinalitasnya yang yang dicari. Bukan kanibal menggunakan spare part lain. 

Untuk mendapatkanya kadang ia hunting ke teman-teman sesama penggemar motor antik di luar daerah. "Butuh waktu lama menghidupkannya karena spare part susah. Perlu keahlian khusus karena mesinnya berbeda dengan motor keluaran Jepang," kata pemilik BSA Salur ini 

Meski susah mencari spare part dan butuh keahlian khusus, namun ia tidak meatok harga untuk perbaikan motor antik. "Persahabatan merupakan prinsip dalam menjalankan usaha ini. Soal rezeki sudah ada yang mengatur," ujarnya yakin. 

 Ia pun mengaku ada kepuasan tersendiri jika motor yang ditanganinya hidup dan bisa digunakan harian tanpa masalah. Tentu saja, selain sebagai ajang silaturahmi dan persaudaraan.

"Kepuasan itu, yang tidak diungkapkan dengan kata-kata. Bagi yang memiliki motor antik sekadar tukar pikiran, ataupun informasi terkait motor silakan telp 08159312273," katanya. (Sumber:http://bekasikota.go.id)

Tidak ada komentar: