Kamis, 15 November 2012

Pride With Delapan Norton

KECINTAAN Mochammed Ballazam, asal Jawa Timur, kepada motor Inggris tak bisa dibilang main-main. Hal itu tercermin dari fanatiknya

Bella, demikian ia disapa, menjatuhkan pilihan kepada produk motor Inggris. Ya, Bella hanya memilih Norton. Motor legendaris dunia ini, diburu Bella, sampai ke luar negeri.

Ia rela menjelajah beberapa negara Eropa demi mendapat spare part orisinilnya. Baginya, motor antik lebih artistik. Tak ayal, dia pun berusaha mencari ke beberapa daerah di Indonesia. 

Hasilnya, Bella memperoleh delapan motor Norton dari tahun 1940 hingga 1960. "Saya suka motor antik sejak kecil karena motor antik lebih artistik," ujar Mochammed Ballazam atau biasa disapa Bella. 

Bella mengenal motor antik dari sang ayah. Ayahnya, mengetahui motor dari orangtuanya. Maklum, kakek Bella adalah seorang Polisi dengan jabatan Komisaris Besar Polisi (Kombes) di Jawa Timur. Sang kakek memiliki tunggangan Harley Davidson UL. 

Berhubung ayah Bella menyukai sepeda motor, sang kakek memberikan motor Norton Dominator kepadanya. Koleksi motor Bella orisinil dan sangat artistikKoleksi motor Bella orisinil dan sangat artistikLambat laun Bella pun mulai diperkenalkan dengan motor tersebut oleh sang ayah. 

Sayang, saat Bella sudah mulai tertarik, ayahnya menjual motor ketika Bella duduk dibangku sekolah menengah pertama (SMP). Meski sudah dijual, Bella berharap suatu saat bisa punya Norton sendiri. Impiannya terkabul setelah dewasa. 

Dia mulai mencari-cari sepeda motor Norton ke berbagai wilayah Nusantara. Usaha pria kelahiran 30 September ini tak sia-sia, karena ia berhasil mengumpulkan satu demi satu. 

Kini Bella memiliki Norton International 1941 596cc, Norton ES 2 1949 500cc, Norton ES2 1956 500cc, Norton ES2 1956 350cc, Norton Dominator 1957 500cc, Norton Dominator 1962 500cc, Norton Jubilee 1964 400cc dan Norton Commando 1969 750cc. 

Seluruh motor tersebut dia dapat di Indonesia berkat hunting dan informasi dari teman-temannya. Sementara bahan untuk part dia beli dari luar negeri semisal Amerika, Inggris, New Zealand, Australia, Kanada hingga India. 

Dia membeli ke luar negeri bukan untuk gaya-gayaan. Melainkan memang sulit mencari part sepeda motor tersebut di Indonesia. Norton miliknya diproduksi antara tahun '40 hingga '60-an. Norton miliknya diproduksi antara tahun '40 hingga '60-an"Bisa dikatakan banyaknya barang tidak sebanding dengan banyaknya penggemar. Oleh karena itu, saya belanja ke luar negeri," jelas Bella. 

Empat motor Bella sendiri belum lengkap part dan aksesorisnya. Sementara, empat lainnya sudah cukup lengkap. Motor-motor tersebut ia parkir di garasi rumahnya. Walaupun begitu, kedelapan motor jarang Bella gunakan. 

Ia baru memakai jika ada waktu kosong. Maklum, Bella berprofesi sebagai Marine Engineer yang lebih banyak menghabiskan waktu di laut. Lantaran profesinya pula, Bella memutuskan tidak aktif lagi dalam sebuah komunitas motor. 

Namun, sebagai bentuk kerinduan mengendarai motor, seminggu sekali lulusan STIP ini menunggangi motor antik bersama teman-temannya di sekitar Rawamangun. Untuk perawatan motor, ia mengakui mengalami kesulitan. 

Terlebih saat part motor rusak. Jika seperti itu, Bella segera mencari part dengan cara searching atau tanya-tanya ke teman. Menurut Bella, masalah utama di motor tua adalah pengapian dan persneling. Bila mengalami masalah, terutama untuk maintenance dan overhaul dia mengerjakan sendiri dibantu satu orang sepupu dan tetangga. 

Dia menggunakan garasi sebagai lokasi restorasi motor-motornya. Meski sudah memiliki delapan buah motor Norton, Bella tidak ingin disebut sebagai kolektor. Dengan tegas dia menyatakan, sekedar hobi saja lantaran menyukai fashion untuk keorisinalan motor. 

Untuk itu, dia tidak pindah ke lain hati. Dia tetap menjatuhkan pilihan kepada Norton. "Keburu jatuh cinta sama Norton, jadi ya Norton sajalah," ucapnya seraya tersenyum. Di mata Bella, motor original asal Inggris rata-rata elegant, pride dan handsome sehingga menjadi sebuah kebanggaan tersendiri mempunyai tunggangan motor tua yang terjaga keasliannya. (sumber:http://www.tnol.co.id) 
 

Tidak ada komentar: