Sabtu, 03 Desember 2011

Tak Sabar Geber AJS Chopper


Butuh lima bulan bagi Yuswardhi, motorist antik Pontianak, Kalbar ini, membangun motor idamannya. Adalah mesin Albert John Steven (AJS) berkapasitas 350 cc yang jadi pilihan. Namun, ia mengesampingkan tampilan classic yang biasa dipertahankan pecinta motor Inggris.

Yus, begitu ia disapa, ingin memuaskan hasratnya dengan membangun motor chopper. Maka mulailah dilakukan selain membenahi mesin biar sehat, juga membangun rangka yang diinginkan. Rupanya, tahapan itu membutuhkan kesabaran dan biaya yang lumayan besar.

Tidak kurang, sekitar Rp 20 juta ia gelontorkan agar AJS bisa menjajal aspal. "Ketika membangunnya, saya tidak sabar untuk segera menggebernya. Ingin cepat-cepat memakainya," kata Yus kepada Tribun Pontianak di kediamannya, di kawasan Tani Makmur, Kamis (01/12/2011).

Pengerjaan yang hati-hati dan teliti dilakukan agar motor tidak hanya sekadar bisa ditunggangi. Ia paham betul, kuda besi Eropanya kelak harus memberikan rasa nyaman dan kepuasan ketika mengendalikannya.

"Motor chopper ini punya nilai plus bagi saya. Membuat saya lebih percaya diri ketika mengendarainya. Kalau naik motor ini, benar-benar naik motor rasanya," ujar Yus.

Ia menambahkan motor tersebut sengaja diubah menjadi chopper agar tampilannya ekstrem. "Kiblat motor saya ke arah ekstrem. Saya suka dengan yang berbau ekstrem. Makanya, sayapun memilih mengubahnya menjadi chopper," ujar anggota Brotherhood Pontianak ini.

Ia pun memastikan rangka chopper yang dibangunnya bisa menopang performa kapasitas AJS yang besar. Sebab, AJS buatan 1952 ini, tidak nyaman dikendarai dengan kecepatan pelan. Biasanya, ia membawa AJS dengan kecepatan rata-rata 80 kilometer per jam.

"Motor ini sedikit berat. Kapasitas mesinnya cukup besar, 350 cc. Jika pelan-pelan akan terasa berat. Tapi jika dengan kecepatan lumayan tinggi, jadi enak dan nyaman dikendarai," imbuhnya.

Meski mengalami ubahan, namun Yus mempertahankan orisinalitas mesin AJS. Seperti layaknya motor Eropa, terutama Inggris, rem tetap di sebelah kanan dan gigi di sebelah kiri. Gerbox juga mempertahankan bawaan aslinya.

Hanya, sistem pengapian yang menjadi perhatian serius Yus. Sistem pengapian AJS bawaan, diubahnya dengan spul thunder magnet Mio. "Pengapiannya jauh lebih bagus, bandel," jelas Yus.

Sistem suspensi motor ini terletak pada jok. Ia tidak menggunakan shock belakang, sehingga sistem kerjanya mengandalkan per di bawah jok.


Motor ini hanya akan mampu menopang bobot seberat pemiliknya. Yaitu sekitar 85 kilogram. Jika lebih dari itu, menurut Yus, motornya tidak mampu berjalan atau tidak bisa dikendarai. Namun, AJS chopper itu sudah diajaknnya mengarungi hingga ke Riam Merasap.

Hobi memodifikasi motor antik, telah dilakukannya sejak Yus masih duduk di bangku SMA. Motor antik, menurutnya sangat unik dan berbeda dibandingkan motor lainnya.

Ia mengatakan lebih percaya diri naik motor antik ketimbang mengendarai kendaraan lainnya. Walaupun hobinya ini boleh dibilang lumayan menguras kocek, tapi istrinya tidak pernah protes.

Justru sang istri mendukung dengan hobinya yang satu ini. "Istri saya sudah mengerti akan hobi saya. Sejak pacaran sampai menjadi istri, dia sudah memaklumi hobi saya ini," ucapnya. (mirna)

Spesifikasi
Ban: Stronghold, 150/70-21 (depan) dan Trakmax , 150/70-17 (belakang)
Setang: Apehanger
Rangka: Custom
Shock depan: TS
Tangki depan: Custom
Tangki oil: Filter oil army
Spakbor belakang: Custom
Gir depan dan belakang: Custom
Mesin: 350 cc
Modifikator: Kiky, Bengkel Brotherhood, Jl Ayani Pontianak

3 komentar:

Unknown mengatakan...

Alamat bengkel motortua du kalbar dmne bang.trims

Unknown mengatakan...

Alamat bengkel motortua du kalbar dmne bang.trims

gila^ontel mengatakan...

Bengkel Cika Motor Jl martadinata Om...Ketemu ama Om Een