Sabtu, 27 September 2008

Sepeda Onte Kalbar


Sama seperti kota-kota lain di Tanah Air, di Pontianak muncul pecinta sepeda tua yang kemudian berhimpun dalam organisasi Sepeda Onte Kalimantan Barat (Sepok).

Ikhwal pembentukan Sepok, sebenarnya sudah lama. Hanya saja, aktivitasnya belum begitu intensif. Anggotanya pun hanya beberapa orang saja. Tepatnya, hanya Jayus Agustono, dan rekan-rekan dari Parit Haji Husein I.

Secara tidak sengaja, Jayus bertemu dengan pecinta sepeda tua dari Pontianak Barat, dalam hal ini ada Ateng dan Hasyim. Maka jadilah, kami gagas pertemuan untuk membulatkan tekad menghimpun semua pecinta sepeda tua di Kalbar. Pertemuan kami gelar di Bundaran Universitas Tanjungpura, pertengahan Januari 2008.

Saat itu yang berkumpul hanya sebelas orang dengan sepeda yang sangat terbatas. Kini, setelah nyaris setahun, Sepok sudah membetot perhatian warga Kota POntianak dan masyarakat Kalbar. Sejumlah instansi pemerintah dan perusahaan swasta kerap menggandeng Sepok jika menggelar kegiatan.

Publikasi media massa juga sangat membantu. Kini, anggota Sepok sudah berjumlah 100 orang. Tentu saja dengan berbagai merk sepeda. Ada BSA, Mister, Hercules, Raleigh, Gazelle, Robinson, Fongers, Batavus, Opel, NSU, Burgers, dan masih banyak lagi.

Maka, jadilah sekarang merk-merk sepeda tersebut memiliki nilai jual tinggi. Dari yang tadinya barang rongsokan tidak terpakai, kini bernilai jutaan rupiah. Bahkan, ada anggota Sepokk yang membeli Gazelle seharga Rp 10 juta. Tidak percaya bukan?

Jangan tanya, kalau sudah merknya simplex atau frame x. Tapi, itulah kenyataannya. Itulah bukti sebuah hobi bisa mengalahkan akal sehat. Untuk sebuah besi tua tak bermesin harganya mengalahkan sebuah sepeda motor keluaran tahun 2002. Busyet....!

Itu belum mendengar rekan-rekan Ontelis lain di Nusantara. Bayangkan, sebuah lampu minyak dan karbit harganya antara Rp 1,5 juta hingga Rp 5 juta.

Tidak ada komentar: