Jumat, 04 Maret 2016

Harley Davidson Tua-Tua Keladi

Agus (kanan). Foto: ENRICO LAURENT
 
MENJADI ikon maskulinitas, Harley-Davidson (HD) merupakan bagian tradisi Amerika. Bahkan, menurut beberapa orang, perkembangan mesin produsen moge ini cenderung lamban.

Pasalnya, merek ini tak mementingkan tren, melainkan mempertahankan tradisi sejak 1903. Menurut Akbar, salah seorang mekanik Mabua SOS, HD sebenarnya sudah mengikuti zaman.

Sepeda motor keluaran 2000 hingga kini sudah menggunakan mesin injeksi. Namun, justru para penggila sepeda motor ini mencari HD bermesin karburator. "Tak dimungkiri, suara hasil karburator HD jadi ciri khas," kata Akbar.

Menurutnya, suara motor saat tak digas seperti suara tapak kuda beradu dengan tanah. Suara tersebut berkat mesin V orisinal HD. Suara itu yang tak bisa diikuti motor merek lain. Akbar menerangkan, hingga kini produsen lain tak bisa menghasilkan suara khas HD.



Bahkan, HD bermesin injeksi tak bisa mengeluarkan dentuman tapak kuda tersebut. Pasalnya, mesin injeksi tak bisa diatur seperti mesin karburator. "Soalnya, injeksi sistemnya saling terkait. Kalau satu salah setting, semuanya akan berpengaruh. Apalagi, HD bermesin injeksi menggunakan puluhan sensor," terangnya.

Sensor ini yang saling berkaitan. Beda dengan yang bermesin injeksi, HD bermesin karburator bisa diatur sendiri. Oleh karena itu, banyak pemilik mengubah mesin injeksi ke mesin karburator. "Teknologi tak bisa mengubah kegandrungan terhadap tradisi," ungkap Akbar.

Sementara itu, Agus Mulyadi yang juga mekanik HD, mengatakan bahwa perawatan mesin injeksi dan karburator ada tantangannya masing-masing. "Enaknya injeksi, sudah menggunakan sensor komputerisasi sedangkan karburator harus dicari sendiri masalahnya," ucapnya.

Namun demikian, untuk pegila modifikasi mesin, injeksi cenderung sulit. Ya, itu karena sistemnya sudah di-setting dari pabrik. Salah mengganti ban saja bisa membawa masalah. Agus mengatakan, masalah tersebut pernah dia temukan.

Saat itu di komputer menunjukkan error di bagian Anti-lock Braking System (ABS) rem depan. Ternyata, itu karena pemasangan velg yang terbalik. Sensor ABS terdapat di bering depan. Banyak yang mengira kiri dan kanan sama saja.

Padahal, jika dipasang terbalik menyebabkan ABS tak berfungsi. ABS berfungsi agar rem tak mengunci saat ditekan. Selain itu, karena pemasangan terbalik bisa menyebabkan cakram rem bengkok.

Dia menyarankan, kalau hendak melakukan penggantian ban atau semacamnya konsultasikan ke mekanik resmi. "Bukan berarti kami menganggap remeh. Tapi, ada beberapa hal yang tak sama dengan sepeda motor kebanyakan. Karena ini Harley-Davidson," pungkasnya. (Maskulin)

SUMBER: http://kaltim.prokal.co/read/news/221042-tua-tua-keladi-yang-tua-justru-dicari

Tidak ada komentar: